Lorong Sayur angkat ekonomi warga

Kelompok Tani Bausasran beserta Gapoktan didampingi Lurah Bausasran, Perangkat Kecamatan Danurejan, melakukan silaturahmi/audiensi ke Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi di Ruang Sadewa, Kompleks Balaikota Yogyakarta, Senin (16/9/19). Dalam kesempatan tersebut Winaryati, Ketua Forum Gapoktan kecamatan Danurejan menyampaikan kondisi riil pelaksanaan Kampung Sayur di Bausasran. Dimana masyarakat Bausasran sedang gemar membentuk lorong sayur secara mandiri. Pada bulan lalu baru ada dua lorong sayur tapi sekarang sudah ada sepuluh lorong sayur. Peningkatan jumlah tersebut dikarenakan warga mendukung dan merasakan manfaat adnya program lorong sayur. Salah satu manfaat yang dirasa adalah pemenuhan kebutuhan sayur untuk keluarga dan adanya penghasilan tambahan dari  penjualan sayur. Rencananya besuk Selasa, 17 September 2019 akan mengikuti Lomba Program Kampung Iklim (PROKLIM) yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, rencananya Bupati Bengkulu  juga akan hadir sebagai tamu dan studi lapangan tentang budidaya pertanian di perkotaan guna mendapatkan gambaran yang jelas,  detail dan langsung. Selain itu, besuk Rabu, 18 September 2019 juga kan mengikuti lomba lorong sayur yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan pangan Kota Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut lurah Bausasran, Akhmad Y menuturkan bahwa masyarakat Bausasran pada Jumat, 20 September 2019 akan menggelar Panen Raya hasil pertanian dari lorong sayur, dan mohon perkenan Wakil Walikota Yogyakarta bisa hadir dalam panen raya tersebut.

Heroe Poerwadi, dalam menerima audiensi tampak antusias mendengarkan paparan dari Kelompok Tani dan Gapoktan, dalam arahanya Heroe bertutur, bahwa perkembangan lorong sayur di Kota Yogyakarta telah mengalami kemajuan pesat  terlebih dengan adanya semangat kemandirian masyarakat yang membuat lorong sayur secara mandiri. Seperti halnya yang dilakukan warga Bausasran. Heroe berjanji pada saat pelaksanaan panen Raya akan hadir untuk memanen sayur bersama warga. Lorong sayur akan menjadikan hijau Kota Yogyakarta, dan menjadikan orang nyaman untuk berjalan-jalan di sepanjang lorong yang dikanan-kirinya ditumbuhi tanaman sayur baik di dalam pot maupun yang ditempel di dinding-dinding. Selain itu Heroe juga menjelaskan bahwa potensi sayur organik di Kota lebih besar dibandingkan dengan desa, manfaatkan sampah dapur untuk pembuatan pupuk kompos, dimana pupuk tersebut bisa digunakan sebagai pupuk tanaman organic tersebut. Mudah-mudahan melalui budidaya sayur kita bisa meningkatkan pendapatan keluarga dan meningkat kesejahteraannya.

Sementara menurut Sugeng Darmanto, kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta yang hadir dalam audiensi tersebut, menyampaikan informasi bahwa jumlah kolam lele  sudah ada 1400 kolam, kelompok taninya 176 kelompok, dengan  100 titik lorong sayur di Kota Yogyakarta. Kami terus berbenah dan memfasilitasi warga jika akan mengembangkan kampung sayur, lorong sayur. Dalam penutupan audiensi Winaryati menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan dan berjanji setelah panen akan langsung memasak sebagian hasil panen untuk syukuran dimakan bersama-sama. (JL-ant)