Home Industri Kue Beromzet Rp3 Juta Sehari.
BAUSASRAN - Di Kelurahan Bausasaran memiliki banyak keunggulan potensi lokal. Selain Kampung Lorong Sayur, kreatifitas warga Bausasaran di bidang home industri juga tidak ketinggalan.
Salah satu home industri yang tidak banyak diketahui awam yaitu adanya industri rumahan produksi kue. Dari industri rumahan ini mampu menghasilkan omzet dalam sehari Rp2 juta mencapai Rp3 juta.
Siapa warga yang kreatif dan memiliki etos kerja tinggi, itu? Ia adalah Sumartinah yang tinggal RT 43, RW 11 Bausasaran. Mengawali usaha kue sejak 1989, saat ini Sumartinah sudah memiliki senjumlah pekerja dan saluran pemasaran di berbagai tempat.
"Pemasaran di pasar kotagede, Tamansari, jalan Magelang, di toko Jasmine dan Pamela. Kalau yang membantu bekerja di sini ada empat orang, " terang Sumartinah, Rabu (19/2/2020).
Ibu yang tegabung dalam Kelompok Tani Bustan Adi tersebut memproduksi aneka macam jenis kue basah yang ia beri merk sendiri dengan nama Nina Kick.
"Aneka macam kue basah ada kueku, kukus gula merah, ubi ungu, kukus pisang, proltape, " tutur dia.
Dari omzet sehari Rp2 juta - Rp3 juta itu, terjual rata-rata untuk kueku sekitar 300 potong dan yang jenis kukus bisa mencapai 1000 potong perhari.
Namun demikian, Sumartinah mengaku masih ada kendala terkait pemasaran. Selama ini pemasaran dilakukan dengan cara mengirim dan dititipkan. "Harapannya, produksi pemesanan, " ujar dia.
Ia mengaku juga belum terlibat masuk dalam relasi program Gandeng Gendong yang telah diluncurkan Pemerintah Kota Yogyakarta. "Belum, kami mandiri, dari dulu mandiri. Saya juga bisa produksi ini juga karena otodidak, " tutur dia. (*)